Mengapa ibadah haji tidak bermakna dalam kehidupan pribadi,
sosial dan kemasyarakatan, bahkan dalam kenegaraan dan kebangsaan? Mari kita
simak dan mengambil pelajaran dari dialog dua tokoh besar. Dialog yang terjadi
antara Imam Ali Zainal Abidin (sa) dengan Az-Zuhri di Padang Arafah. Az-Zuhri
adalah seorang ulama terkemuka dalam ilmu hadis. Imam Ali Zainal Abidin adalah
keluarga Nabi saw yaitu putera Al-Husein cucu Rasulullah saw. Dialog ini saya
terjemahkan dari kitab Bihârul Anwar dan kitab Al-Mustadrak. Berikut ini
dialognya:
Ali Zainal Abidin (sa) bertanya: Wahai Az-Zuhri, dapatkah
kamu menghitung manusia yang ada di sini?
Az-Zuhri menjawab: Aku dapat memperkirakan satu setengah juta, mereka semuanya adalah jema’ah haji, mereka datang kepada Allah dengan harta mereka, mereka berdoa dengan suara yang gemuruh.
Az-Zuhri menjawab: Aku dapat memperkirakan satu setengah juta, mereka semuanya adalah jema’ah haji, mereka datang kepada Allah dengan harta mereka, mereka berdoa dengan suara yang gemuruh.
Ali Zainal Abidin (sa): Wahai Zuhri, suara gemuruh siapakah yang paling banyak itu dan suara siapa yang paling sedikit?
Az-Zuhri: Semua itu suara gumuruh jema’ah haji.
Ali Zainal Abidin (sa): Apakah kamu mendengar gemuruh suara
yang paling sedikit? Wahai Zuhri, dekatkan wajahmu padaku.
Az-Zuhri: Aku dekatkan wajahku kepadanya. Lalu ia mengusapkan tangannya pada wajahku.
Az-Zuhri: Aku dekatkan wajahku kepadanya. Lalu ia mengusapkan tangannya pada wajahku.
Ali Zainal Abidin (sa): Sekarang lihatlah mereka.
Az-Zuhri: Aku memandangi semua manusia, dan aku melihat mereka semuanya adalah kera, aku tidak melihat mereka itu manusia kecuali satu dari setiap sepuluh ribu manusia.
Ali Zainal Abidin (sa): wahai Zuhri, mendekatlah padaku.
Az-Zuhri: Aku mendekat lagi kepadanya. Ia mengusapkan tangannya pada wajahku.
Ali Zainal Abidin (sa): Lihatlah mereka.
Az-Zuhri: Aku memandangi mereka lagi, dan kulihat mereka semuannya babi.
Ali Zainal Abidin (sa): mendekatlah kepadaku.
Az-Zuhri: Aku mendekat lagi kepadanya. Kemudian ia mengusapkan lagi tangannya pada wajahku.
Az-Zuhri: Saat itulah, kulihat mereka semuanya binatang buas, hanya sedikit yang berwujud manusia.
Az-Zuhri: Demi ibuku dan ayahku wahai putera Rasulillah, aku telah dibingungkan oleh tanda-tanda kemuliaanmu dan taajjub dengan keajaibanmu.
Ali Zainal Abidin (sa): Wahai Zuhri, telah kamu saksikan gumuruh dari sekian banyak makhluk itu sedikit yang dari golongan manusia.
Ali Zainal Abidin (sa): Sekarang usapkan tanganmu pada wajahmu.
Az-Zuhri: setelah kuusapkan tanganku pada wajahku, pandangan mataku kembali seperti semula, dan kulihat mereka semuanya manusia.
Ali Zainal Abidin (sa) berkata: “Barangsiapa yang melakukan
haji dan mencintai kami Ahlul bait Nabi saw, merubah permusuhannya pada kami,
merubah pembinasaan pada dirinya dengan ketaatan kepada kami, kemudian ia hadir
ke tempat wuquf ini dengan pasrah pada amanat dan perjanjian kami yang Allah
abadikan di Hajar Aswad, maka itulah bagian yang terkecil dari jema’ah haji
yang telah kamu lihat. Wahai Zuhri, telah bercerita kepadaku ayahku dari
kakekku Rasulullah saw, beliau bersabda: “Tidak akan bermakna haji orang-orang
munafik, dan haji orang-orang yang memusuhi Muhammad dan keluarga Muhammad.” (Al-Bihar
jld 96, bab 47, hlm 257; Al-Mustadrak 10: 39)
Salam wa Rahmah
Syamsuri Rifai
1 comment:
terimakasih informasinya sangat membantu, berikut paket umroh 2017 lengkap
Post a Comment